Warga Indonesia Dikenal Malas Jalan Kaki, Ini Hasil Penelitiannya
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/04/23/46537_pejalan-kaki.jpg)
Namun, untuk saat ini, menggunakan data berbasis ponsel cerdas untuk membangun penelitian dan panduan kesehatan masyarakat masih bermasalah. Menurut Wired, alasan nomor satu data pelacakan langkah sebenarnya sangat tidak dapat diandalkan,
“Khususnya, langkah-langkah yang keluar dari perangkat komersial seperti penghitung langkah bawaan Apple tidak terlalu akurat,” kata Bruce Schatz, kepala Ilmu Informasi Medis di University of Illinois-Urbana Champaign.
"Mereka disetel untuk membuat orang yang aktif secara fisik merasa nyaman,” lanjutnya.
Dia mengatakan masalahnya bukan pada alat pengukurnya. Ponsel cerdas dilengkapi dengan akselerometer yang mengukur variasi kecil di lokasi, dan mereka melakukannya dengan baik.
AS bernasib lebih buruk ketika para peneliti melihat sesuatu yang mereka sebut "ketidakseimbangan aktivitas" - kesenjangan antara pejalan kaki tertinggi dan terendah di suatu negara, yang mereka temukan sangat terkait dengan tingkat obesitas yang tinggi.
"Jika Anda berpikir tentang beberapa orang di suatu negara sebagai 'kaya aktivitas' dan yang lain sebagai 'miskin aktivitas', ukuran kesenjangan di antara mereka merupakan indikator kuat tingkat obesitas di masyarakat itu," terang Scott Delp, yang ikut memimpin penelitian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Editor : Arif Ardliyanto