get app
inews
Aa Text
Read Next : Firhando Gumelar Minta Pendukung Kawal Penghitungan Suara

Mengenal Tari Sintren, Budaya Cirebon yang harus Dipertahankan

Sabtu, 07 Mei 2022 | 10:56 WIB
header img
Penari Sintren melakukan pertunjukan dengan menggunakan kacamata hitam dan adanya kemenyan yang dibakar

Melansir makalah bertajuk “Persepsi Mantan Penari Sintren Terhadap Tari Sintren”, kesenian ini sebenarnya berasal dari pesisir utara yang menyambungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Jadi, Sintren berkembang di Cirebon, Indramayu, Kuniungan, Pemalang, Jatibarang, Brebes, dan Pekalongan.

Nama Sintren sendiri diambil dari 2 suku kata, yakni ‘si’ dan ‘tren’. Dalam bahasa Jawa, ‘si’ berarti dia dan ‘tren’ atau ‘tri’ adalah singkatan dari kata ‘putri’ yang artinya perempuan.

Tapi, ada juga masyarakat Cirebon yang percaya bahwa Sintren diambil dari kata Sintiran, sebuah permainan tradisional yang kaya akan unsur magis.

Sintren adalah aktivitas sindir-menyindir menggunakan sajak. Kegiatan itu dilakukan di tahun 1818, ketika kekalahan dalam perang besar Cirebon.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut