Menurut Ali, Cafe Laut Semare memiliki sisi otentik dari letak geografisnya.
Hal itu menjadi nilai tawar baru bagi pariwisata di Kabupaten Pasuruan.
Selama ini, pariwisata Kabupaten Pasuruan kerap diidentikkan dengan suasana pegunungan. Padahal, kabupaten ini juga punya garis pantai yang cantik.
Karena alasan itulah, Ali menyatakan pihaknya gencar mempromosikan Cafe Laut Semare sebagai alternatif destinasi wisata di pesisir laut.
Meski untuk saat ini, pihaknya masih menyasar wisatawan lokal.
"Jadi teman-teman Cafe Laut Semare ini inginnya berkontribusi dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Pasuruan. Tak hanya naik gunung, sekarang turun gunung," katanya.
Kepala Unit Cafe Laut Semare Pasuruan, Abdul Rohman, mengaku sangat terbantu dengan program pemberdayaan masyarakat dari HCML.
Dia menyebut ekonomi warga sekitar Desa Semare terangkat berkat pendampingan HCML.
"Dengan adanya Cafe Laut Semare ini kita dapat mengangkat ekonomi bagi warga sekitar, khususnya. Banyak pengangguran di desa yang terangkat dengan adanya Cafe Laut Semare yang didampingi oleh HCML," katanya.
Saat ini, Cafe Laut Semare memiliki 26 pegawai yang semuanya warga lokal. Kerennya, cafe ini juga menampung pelaku UMKM dengan menyediakan lapak khusus.
Sejauh ini, ada sembilan lapak UMKM yang menyediakan produk pangan berbasis sari laut. Ini tentu memudahkan pengunjung yang ingin mencari oleh-oleh setelah bersantai di Cafe Laut Semare.
"Warung jualannya kuliner ada, khas cemilan ada, khas desa. Jenis laut ada kepiting, ikan laut, bakar ikan laut. Semuanya dari nelayan sekitar, pokoknya yang jenis laut lah," katanya.
Rohman juga merekomendasikan menu paling banyak diburu wisatawan lokal di Cafe Laut Semare, yakni kepiting masak kare.
"Paling laris, kepiting masak kare, yang harus dicoba," katanya.
Editor : Ali Masduki