SURABAYA, iNews.id - Bagi seorang perempuan, menjada di usia muda mungkin bukan pilihan. Namun apa boleh buat jika nasi sudah menjadi bubur. Dibalik perceraian itu, terkadang ada yang menyesal, bahkan ada yang lega dengan berbagai alasan.
Kasus perceraian akhir-akhir inipun makin marak bahkan hingga di pedesaan. Beberapa wanita terpaksa memilih berpisah dengan suami karena berbagai faktor kehidupan yang tidak bisa ditemukan solusinya.
Kasus perceraian menyebabkan beberapa wanita berusia muda harus hidup dengan status janda sampai jangka waktu yang belum diketahui.
Fenomena janda muda cantik ini makin banyak ditemui di berbagai daerah bahkan hingga di pelosok desa.
Nah, berikut beberapa penyebab meningkatnya angka janda muda di pedesaan yang dirangkum tim redaksi untuk Anda :
1. Faktor Pernikahan Dini
Pernikahan dini menjadi faktor utama meningkatnya angka janda muda di desa-desa. Hal ini dikarenakan stereotip atau kebiasaan yang sudah melekat pada warga desa untuk segera menikahkan anak perempuan.
Para orangtua dalam hal ini, lebih memilih menikahkan anak perempuan mereka daripada harus mengirim anak untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Masih banyak orangtua yang menganggap bahwa kodrat perempuan adalah menikah dan melayani suaminya.
Sehingga mereka lebih memilih untuk segera menikahkan si anak perempuan walaupun masih terlalu dini usianya.
Hal tersebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka janda muda di desa, karena beberapa perceraian terjadi ketika anak tersebut belum siap untuk menikah, namun tetap dipaksa untuk segera menikah.
Hasilnya adalah dia gagal memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang istri, dan berakhir dengan perceraian.
Editor : Ali Masduki