Eri berulang kali menyatakan bahwa dirinya adalah ‘pelayan’ masyarakat. Hal yang sama juga ditegaskan orang nomor satu di Kota Surabaya ini kepada anak buahnya. “Opo sing dibanggakan jadi Wali Kota, jadi pejabat. Karena dalam agama apa pun dinyatakan bahwa pejabat adalah pelayan umat,” ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Untuk itu, Eri pun minta agar seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya agar tidak cuma duduk di belakang meja. “Jabatan bukan untuk gaya-gayaan, bukan untuk tongkrongan. Bukan musimnya lagi seperti itu,” katanya.
Ayah dua anak ini menyatakan, dirinya selalu minta seluruh pejabat Pemkot Surabaya memperhatikan seluruh output dan outcome sepenuhnya untuk warga Kota Surabaya. “Kalau mau jabatan, silakan ambil. Tetapi jika tidak bisa menunjukkan output dan outcome untuk umat, akan saya copot,” tuturnya.
Di tengah sambutannya, Eri juga sempat menyampaikan permintaan maaf. Sebab, sejak dilantik pada 26 Februari 2021, dia merasa belum bisa bekerja maksimal. “Sejak dilantik hingga Desember 2021, tugas saya cuma satu, urus masker sama vaksin!” ujarnya disambut tawa para alumnus Smasa.
Kini, setelah kondisi mulai membaik, Eri optimistis waktunya kembali menggerakkan ekonomi. Maka Eri menjamin akan menggunakan seluruh aset Pemkot Surabaya agar perekonomian di kota terbesar kedua setelah Jakarta ini kembali menggeliat. Suasana silaturahim tersebut kian meriah saat Yohana, salah satu alumnus Smasa mengajak teman-temannya menyanyikan lagu untuk merayakan ulang tahun Cak Eri.
Editor : Arif Ardliyanto