Peringatan bulan Bung Karno yang dikemas SICITA ini sangat meriah, sebanyak 600 orang terlibat. Mereka ikut senam dengan suka cita, dan melepas kepenatan saat libur. Bahkan, Jalan Peneleh harus ditutup karena masyarakat yang mengikuti senam ini terus bertambah.
Kondisi ini membuat Puti bahagia, karena peringatan bulan kelahiran kakeknya terlihat meriah. Warga Kota Surabaya tidak lupa akan sejarah, mereka terus mengingat bagaimana perjuangan Soekarno untuk membangun bangsa ini, hingga tiba Proklamasi sebagai penanda kemerdekaan RI.
“Kita harus mengingatkan terus bagaimana sejarah Bung Karno. Generasi penerus bangsa tidak boleh lupa, disini adalah lokasi kelahiran Bung Karno, kakek saya,” ungkap Puti.
PDI Perjuangan Kota Surabaya sengaja menggelar senam Indonesia cinta tanah air (SICITA) di Jalan Peneleh, Minggu (4/6/2022), di depan kampung Pandean Gang IV, tempat kelahiran Sang Proklamator, Bung Karno. Senam SICITA itu bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir “Putra Sang Fajar”, sebutan lain dari Bung Karno pada 6 Juni 1901.
“Warga masyarakat antusias merayakan Hari Lahir “Putra Sang Fajar”, yang akan kita peringati 6 Juni. Ratusan peserta mengikuti senam SICITA, dengan wajah sumringah, gembira dan bahagia,” kata Mohammad Jupri, Ketua PAC PDI Perjuangan, yang menjadi tuan rumah.
“Senam SICITA adalah bagian dari peringatan Hari Lahir Bung Karno, Bapak Bangsa. Sang Proklamator dilahirkan di rumah kecil, kampung Jl. Pandean Gang IV No. 40 pada 6 Juni 1901. Rumah itu saat ini sedang dipugar oleh Wali Kota Eri Cahyadi,” kata Sjukur Amaludin, Ketua Panitia Peringatan Hari Lahir Bung Karno.
Editor : Arif Ardliyanto