JAKARTA, iNews.id - Organisasi Masyarakat (Ormas) Pejuang Bravo Lima (BPL) akhir-akhir ini namanya melambung. Ini tak lepas dari insiden penganiayaan yang melibatan anggotanya dengan korban Justin Frederick, anak anggoat DPR RI Indah Kurnia.
Kejadian penganiayaan di ruas jalan Tol Dalam Kota, dekat gerbang Tol Tebet arah Cawang, Jakarta Timur, Sabtu 4 Juni 2022 siang. Ketua Umum Pejuang Bravo Lima (PBL), Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengaku prihatin dan menegaskan, dirinya tidak membenarkan perilaku main hakim sendiri. Menurutnya, perbuatan yang dilakukan pelaku tidak dapat ditoleransi dan harus dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku
"Apapun alasannya, memukul orang atau main hakim sendiri tidak boleh ditoleransi, harus dihukum sesuai aturan perundangan yang berlaku," tegas Fachrul saat dihubungi.
Diketahui, ormas Pejuang Bravo Lima ini diketuai oleh Jenderal Purn. Fachrul Razi. Selain diketuai oleh Menteri Agama, Ormas Pejuang Bravo lima juga memiliki Ketua Pembina, yaitu Menko Kemaritiman Dan Investasi, Jenderal Purn. Luhut Binsar Panjaitan.
Pemuda Bravo Lima adalah sebuah organisasi kepemudaan yang sudah eksis sejak pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 lalu. Organisasi pemuda ini berada di bawah naungan PBL atau Pejuang Bravo Lima yang diketuai oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.
Tim Bravo lima hadir saat pilpres 2019 untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Bravo lima ini dimotori oleh beberapa purnawirawan jenderal TNI. Seperti Kasum TNI Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, Letjen TNI (purn) Sumardi, Mayjen TNI (purn) Heriyono Harsoyo, Mayjen TNI (purn) Zainal Abidin, Mayjen TNI (purn) Heriyadi, Brigjen TNI (purn) Paulus Prananto dan mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (purn) Marsetio.
Editor : Arif Ardliyanto