Dalam pelatihan ini, RMI Jawa Tengah berharap guru madrasah diniyah bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Sehingga madrasah diniyah tidak terkesan kuno dan ketinggalan zaman. Sehingga bisa bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan keislaman lainnya yang mulai menjamur di Indonesia.
Upaya ini cukup penting karena tanpa kemampuan memanfaatkan perkembangan terkini, madrasah diniyah dinilai akan sangat ketinggalan. Dan ketika itu sudah terjadi, maka sudah jadi keniscayaan kalau banyak orang yang kini mulai meninggalkan konsep pembelajaran diniyah, atau dalam bahasa Kiai Nur Machin, “menyeberang ‘ke sana’.”
Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Mohamad Muzamil menambahkan, para peserta ToT selalu bisa mengkotekstualisasikan masalah dengan ilmu-ilmu yang sudah didapat selama belajar di pondok pesantren.
“Bagaimana cara mengatasi masalah dengan ilmu yang sudah didapat dari para kiai,” pesannya.
Lebih lanjut Kiai Muzamil juga menegaskan kepada para guru madrasah diniyah se-Jawa Tengah yang hadir ini agar selalu bisa menyelesaikan masalah dengan ilmu. “Cara mengatasi masalah dengan cara yang bijak. Dengan ilmu. Bukan dengan berantem,” tambah Kiai Muzamil.
Editor : Arif Ardliyanto