Ketiga, Soekarno juga memiliki kisah yang panjang dengan Kota Surabaya sejak bersekolah di HBS. Bahkan Bung Karno juga berguru kepada H. Oemar Said Tjokroaminoto. Disitulah, ia bertemu berbagai macam kalangan dan pemuda dengan berbagai macam ideologi.
“Surabaya dan Soekarno yang dilahirkan di Jalan Pandean IV no 40 ini harus terus digaungkan. Sehingga kita melek terhadap sejarah proklamator kita, yang mana Soekarno sangat jelas memiliki visi nasionalisme untuk menguatkan kebangsaan Indonesia,” jelas dia.
Keterangan keempat adalah hasil penelitian dari Peneliti Lembaga Institut Soekarno Peter A Rohi, yang meneliti tentang Soekarno mengenai hari lahir yang bahwasannya beliau dilahirkan di Kota Surabaya.
“Catatan-catatan itu memang bukan menjadi problem utama terkait dengan tanggal tahun lahirnya. Tetapi keterangan yang lebih krusial lagi adalah dia dilahirkan di Surabaya dan banyak sekali keterangan yang cocok dengan keterangan yang lainnya,” terang dia.
Ia menambahkan, jika dalam konteks ilmu sejarah terdapat kebenaran koherensi, yakni satu kebenaran dengan yang lainnya itu mengalami sinkronisasi atau kecocokan.
Apalagi, Soekarno begitu melekat di hati masyarakat Indonesia sebagai Bapak Proklamator dengan jasa-jasa yang sangat luar biasa.
“Sebab, dia bisa menyatukan bangsa dan menyatukan Asia Afrika. Ini merupakan catatan historis yang perlu diketahui oleh khalayak umum, bahwa Soekarno ini adalah arek Suroboyo,” ujar dia.
Editor : Ali Masduki