SURABAYA, iNews.id - Pelaku UMKM kota Surabaya kian berdaya. Untuk memasarkan produk, UMKM sudah memiliki kanal yang cukup membantu. Yakni aplikasi E-peken.
Seperti Sri Budi Utami misalnya. Owner Tas Batik Andyni Collection ini mengaku cukup terbantu dengan adanya aplikasi yang digagas oleh pemkot Surabaya. Produk tas etnic dan batik miliknya kini dikenal masyarakat luas.
"Bisanya kecamatan dan kelurahan untuk oleh oleh dan souvenir saat ada kunjungan kedinasan begitu," ucapnya.
Dengan adanya e-peken, tas etnic tersebut dilirik oleh pelanggan dari beberapa daerah luar Jawa Timur, seperti Kalimantan, dan Sulawesi.
Sri Budi Utami memasarkan produkya tasnya di Aplikasi E-peken Surabaya dengan harga yang cukup terjangkau, dari Rp 40-175 ribu.
Dia berharap melalui karyanya dapat menghantarkan nama Rungkut Menanggal dikenal hingga hingga tingkat mancanegara.
Sementara itu Lurah Rungkut Menanggal Nurul Azizah mengungkapkan, bahwa semua pelaku usaha yang terlibat dalam koperasi naungan Pemkot Surabaya didorong untuk terlibat aktif di e-peken. Termasuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Rungkut Menanggal.
"Iya kami memang dorong mereka terlibat di e-peken. Setidaknya bareng bareng mengangkat ekonomi UMKM Surabaya," kata dia.
Selain itu, pelaku usaha yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) didorong dan didampingi agar segera membuat dan mengajukan NIB.
Dia menambahkan pelaku usaha yang akan ajukan NIB akan didampingi secara langsung oleh petugas kelurahan saat hendak proses ke kecamatan. Kata dia, pelaku UMKM yang sudah masuk e-peken ada 9 orang.
"Kami yakin bakal tetap bertambah. Apalagi Pemkot sudah buka untuk umum juga. Jadi tak hanya ASN," ujarnya.
Editor : Ali Masduki