Logo Network
Network

Pusat Budidaya dan Edukasi Bambu Claket Mojokerto

Ali Masduki
.
Kamis, 29 Agustus 2024 | 22:08 WIB

MOJOKERTO - Sejumlah warga memisahkan bibit bambu dan memasukkan ke dalam polybag di Sentra Pembibitan dan Edukasi Bambu Dusun Mligi, Desa Claket, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (29/8/24). Sentra budidaya bambu ini merupakan program yang digulirkan oleh Multi Bintang Indonesia dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) guna memberikan edukasi untuk menyiarkan manfaat tanaman bambu bagi lingkungan dan masyarakat. 

Ditempat ini, pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut alasan tanaman bambu sering dimanfaatkan untuk membersihkan daerah aliran sungai, hingga produk olahannya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Multi Bintang Indonesia dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) sendiri melakukan reboisasi hutan bambu seluas 200 hektar. Reboisasi ini krusial untuk menciptakan daerah aliran sungai yang sehat, serta mengurangi polusi pada air dan membantu menyimpan air. Melalui program ini, MBI telah mencapai 100% keseimbangan air dan menuju jumlah air positif (water positive). 

Project Officer Jatim YLBB, Sahlan Juanedy menjelaskan, sebelum tahun 2021, banyak petani di Claket menganggap bambu sebagai tanaman gulma yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun setelah ia mengenalkan berbagai keuntungan dan manfaat budidaya tanaman jenis rerumputan ini, para petani kini mulai beralih sebagai pembudidaya bambu.

"Dulu petani sini bergantung pada hasil pertanian konvensional. Tapi setelah mengetahui keuntungannya, manfaatnya. Puluhan warga terlibat dan akhirnya tertarik budidaya bambu," ujar Sahlan, Kamis (29/8/24).

Sahlan menyebut, sampai saat ini telah ada sebanyak 265 ribu bibit bambu yang sudah dibudidayakan. Bahkan setiap harinya YBLL sanggup mensuplai 52 batang bambu petung setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pengrajin hingga perabot rumah tangga.

"Kalau satu bibit itu harganya Rp2.250, kami sudah membudidayakan sekitar Rp265 ribu. Jadi secara ekonomis memang sangat menguntungkan bagi petani sekitar," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Head of Program YBLL Nurul menambahkan bahwa nilai ekonomi dari pembibitan dan budidaya bambu sangat luar biasa. Tidak hanya berdampak pada taraf hidup petani lokal. Melainkan juga mewujudkan kelestarian lingkungan sekitar.

MBI disebutnya, telah berkontribusi aktif dalam upaya pembibitan dan budidaya tanaman bambu di Dusun Mligi, Desa Claket, Kabupaten Mojokerto.

Sehingga pihaknya bertekad akan terus menularkan langkah baik ini ke masyarakat desa lain sehingga kelestarian lingkungan di lahan terasiring kawasan hutan Trawas Mojokerto tersebut bisa terwujud.

"Jadi ada target 140 hektar. Karena sebelumnya ada riset dari Belanda bahwa tanaman bambu bahwa satu rumpun bambu itu bisa menyimpan 3.500 sampai 3.600 liter air. Jadi progam ini dirancang untuk konservasi air yang bagi MBI itu untung balance bahwa air yang diambil itu bisa dikembalikan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatan
bambu demi pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

Didirikan pada tahun 1993 oleh Linda Garland, YBLL berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui sistem kehutanan berbasis
bambu dan penelitian mendalam tentang manfaat lingkungan dari bambu. YBLL bekerja sama dengan sektor publik dan swasta untuk
mempromosikan bambu sebagai alternatif ramah lingkungan.
 

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News

Bagikan Artikel Ini