Menyusuri Sungai Pute, Menyapa Warga di Pegunungan Karst Maros
MAROS - Sungai Pute, dengan airnya yang jernih membelah perbukitan karst yang memesona. Bukan sekadar aliran air, sungai ini adalah nadi kehidupan bagi masyarakat yang mendiami kawasan pegunungan unik di desa Salanrang, Kecamatan Bontoa, kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan.
Perjalanan menyusuri Sungai Pute bukan hanya sekadar petualangan alam, melainkan juga sebuah kesempatan untuk menyapa keramahan warga yang telah lama hidup berdampingan dengan keindahan alam sekitarnya.
Sepanjang perjalanan, hamparan hijau perbukitan karst terbentang luas, membentuk panorama yang menawan. Tebing-tebing batu kapur yang menjulang tinggi seakan menjaga rahasia alam yang tersimpan di dalamnya.
Di beberapa titik, air sungai yang tenang memantulkan langit biru yang cerah, menciptakan pemandangan yang begitu damai. Suara deru mesin kapal tradisional dan gemericik air yang mengalun lembut menambah syahdu suasana perjalanan.
Menyusuri Sungai Pute, Menyapa Warga di Pegunungan Karst Maros Rumah-rumah penduduk yang sederhana tertata rapi di lereng-lereng bukit, seolah menyatu dengan alam. Mata pencaharian mereka pun erat kaitannya dengan sungai, mulai dari pertanian di lahan subur di sepanjang aliran sungai hingga perikanan di air yang jernih.
Bertemu dengan warga setempat menjadi pengalaman yang berharga. Senyum ramah dan keramahan mereka begitu menenangkan. Mereka dengan senang hati berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari, tradisi, dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Cerita-cerita tersebut mengungkap bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian alam dan hidup berdampingan dengan lingkungan sekitar. Mereka memahami pentingnya menjaga kebersihan sungai dan kelestarian ekosistemnya, sehingga air Sungai Pute tetap jernih dan kehidupan di sekitarnya tetap terjaga.
Salah satu warga, H. Sikik, menceritakan bagaimana leluhur mereka telah hidup berdampingan dengan sungai dan alam ini selama bergenerasi. "Kami asli warga sini mas. Sudah turun temurun," ucapnya dengan ramah.
Pria 80 itu hidup bersama istrinya, Sari (65). Mereka membuka warung yang menawarkan kelapa muda untuk melepas dahaga para tamu dan wisatawan. Sikik dan Sari merupakan satu, di antara 20 keluarga yang mendiami kawasan asri tersebut.
Meski di siang hari, keindahan alam di sekitar Sungai Pute tetap mempesona. Cahaya redup matahari dengan mendung menggantung menyelimuti perbukitan karst, menciptakan gradasi warna yang menakjubkan. Suasana yang tenang dan damai begitu terasa, menghadirkan kedamaian batin bagi setiap pengunjung.
Perjalanan menyusuri Sungai Pute tidak hanya memberikan pengalaman petualangan alam yang luar biasa, tetapi juga memperkenalkan kita pada kehidupan masyarakat yang sederhana namun kaya akan kearifan lokal.
Mengunjungi kawasan wisata Rammang-rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros terletak dalam bentangan kawasan karst Maros Pangkep Sulawesi Selatan ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian alam dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Sungai Pute, lebih dari sekadar aliran air, adalah sebuah cerminan harmoni antara manusia dan alam yang patut kita lestarikan. Wisata di Sulawesi inipun menjadi jujugan pelancong mancanegara.
Editor : Ali MasdukiFollow Berita iNews Surabaya di Google News