Ribuan Santri Meriahkan Kirab Muharram di Pulau Mandangin, Perpaduan Tradisi NU dan Budaya Lokal
SAMPANG, iNewsSurabaya.id – Ribuan santri dari 13 Madrasah Diniyah (MD) di Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, memadati jalanan desa dalam Kirab Santri memperingati Pekan Muharram 1447 Hijriyah, Ahad (29/6). Acara tahunan ini menjadi perpaduan unik antara tradisi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan budaya lokal Madura.
Kirab yang dimulai dan berakhir di Lapangan Gelora Putra Mandangin diiringi irama meriah lima paguyuban gendang khas Madura. Para santri, mengenakan atribut hijau-putih NU, berjalan kaki sembari menyanyikan mars NU dan lagu-lagu kebangsaan.
Ketua Pelaksana Pekan Muharram, Abd Syukur, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur dan cinta terhadap bulan Muharram.
“Muharram adalah bulan mulia. Kita sambut dengan kegembiraan dan kegiatan positif. Ini juga wujud cinta kami pada NU dan budaya lokal,” kata Abd Syukur.
Ia menambahkan bahwa kirab santri bukan hanya perayaan, tetapi juga sarana pembentukan karakter santri dan penguatan nilai-nilai keislaman serta kebangsaan di era digital.
Ketua Tanfidziyah MWC NU Mandangin, Ustaz Nusyur Jauhari, menilai kegiatan ini mempererat ukhuwah Islamiyah dan Nahdliyah.
“Pekan Muharram ini menjadi corong syiar Islam ala NU. Masyarakat, santri, dan pelaku seni bersatu dalam semangat cinta tanah air dan agama,” tuturnya.
Antusiasme warga terlihat jelas. Abdus Salam, warga setempat, menyatakan kebanggaannya terhadap tradisi ini. “Kami sangat terhibur dan bangga. Tradisi ini harus dilestarikan agar nilai-nilai kesantrian tetap hidup,” ujarnya.
Warga berharap kirab ini terus berlanjut, memperkuat identitas Pulau Mandangin bukan hanya sebagai “Pulau Kambing”, tetapi juga sebagai “Pulau Santri” yang kaya tradisi dan kearifan lokal.
Editor : Ali Masduki