Sementara itu CTO Wings Surya Daniel Tjandra mengatakan, era teknologi telah banyak membantu dalam transformasi digital untuk menganalisis data.
Untuk itu, Wings mengubah proses manually menjadi digitalize menggunakan Google Workspace sejak 2020 lalu. Penggunaan Google Cloud merupakan solusi tepat agar tetap bisa bekerja di mana saja.
"Siapa yang menguasai informasi dia yang akan jadi pemenang," kata Daniel.
Saat ini Wings Surya memperluas kolaborasinya dengan Google Cloud dan partner pelaksananya Datalabs untuk memimpin di industri 4.0 dalam menghadapi kompetitor.
"Kita menggunakan Google Vision untuk menganalisa itu semua," terangnya.
Misal untuk memastikan bahwa produksi dan distribusi brand es krim Glico Wings, yaitu Haku, Waku Waku, Frost Bite, dan J-Cone memenuhi standar ketat untuk kendali mutu dan kepuasan pelanggan, data scientist Wings Surya memanfaatkan solusi analisis data yang canggih dan AutoML Vision Object Detection dari Google Cloud untuk dapat mulai menggunakan teknologi pencitraan cerdas dalam hitungan minggu.
"Ini tentu sangat cepat jika dibandingkan dengan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membangun dan melatih model machine learning (ML) dari nol," ujar Daniel.
Dengan kemampuan teknologi pencitraan cerdas yang secara otomatis dan akurat mendeteksi dan mengklasifikasikan barang dari berbagai lini produksi dan saluran distribusi, lanjutnya, memungkinkan pegawai Wings Surya mendapatkan insight relevan yang berbasis data dan peringatan real-time di perangkat seluler mereka.
Insight dan peringatan ini kemudian akan membantu pemeliharaan lemari pendingin secara prediktif, sehingga mencegah gangguan kuantitas dan jadwal pengiriman produk.
"Selain itu, para staf juga akan tahu saat mereka harus mengganti inventaris yang cacat bentuk, ukuran, maupun kemasannya dengan cepat," tegasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait