Anggota Tim Peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) Daru Setyorini menjelaskan, sungai-sungai nasional yang dikunjungi ESN mulai pulau Jawa dan Sumatera seperti Kali Metro di Malang, Ciwulan, Citandui dan Citarum di Jawa Barat, Way Seputih, Way Sekampung di Lampung, Batang Arau di Padang, Krueng Aceh dan Krueng Langsa di Propinsi Aceh ditemukan sampah sachet.
"Unilever paling banyak jumlahnya dibandingkan merk lainnya. Bahkan di Ciliwung sungai Ibukota sachet Unilever paling banyak ditemukan nyangkut dipohon dan dimuara," ungkapnya.
Lebih lanjut, alumni Biologi Universitas Airlangga Surabaya ini menyebutkan bahwa sampah sachet mengandung polimer plastik yang telah ditemukan dalam lambung manusia.
"Material pembentuk sachet telah masuk kedalam tubuh manusia. Padahal polimer jenis EVOH ini adalah senyawa pengganggu hormon yang bisa merusak sistem hormon dalam reproduksi," ucapnya.
Untuk itu, Aliansi Zerowaste Indonesia meminta Unilever untuk menghentikan produk sachetnya. Karena selain memberikan kontribusi pencemaran di sungai-sungai di Pulau Jawa dan Sumatera, sampah sachet juga diketahui menjadi kontributor kontaminasi mikroplastik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait