Manfaatkan Limbah Domestik, PHE-WMO Sukses Replikasi Budidaya Jamur Tiram

Tim MPI
PHE-WMOberhasil mereplikasi kegiatan Budidaya Jamur Tiram di Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik. (Foto: MPI)

Jamur yang diproduksi bisa diolah menjadi produk olahan, seperti jamur krispi, sempol jamur, manisan jamur, dan lainnya. Saat ini kelompok masih dalam masa inkubasi 4000 baglog, dan diharapkan pada 120 hari kedepan sudah dapat dilakukan panen yang pertama

Tingginya permintaan pasar dan terbatasnya hasil produksi di Kube Fleurir membuat ada peluang pasar yang bisa dijangkau dengan replikasi program, khususnya Kube Jatim (Kelompok Usaha Bersama Jamur Tiram). Ini juga menjadi media untuk pembelajaran, melakukan kegiatan wisata edukasi petik jamur yang terbuka bagi institusi baik pendidikan serta dinas seperti  melakukan wisata petik jamur di Desa Sidorukun.

Budidaya jamur tiram menggunakan baglog adalah metode yang relatif mudah dan terjangkau. Perawatannya tak begitu susah dan memanfaatkan daur ulang air limbah. 

Ada dua tandon IPAL (Instalisasi Pengolahan Air limbah) domestik yang masing-masing memiliki kapasitas 2200 liter dan 1100 liter. Tandon ini menampung limbah domestik dari 116 kepala keluarga di wilayah RW 03 Desa Sidorukun.

Hasil pengolahan air limbah tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk menyirami tanaman dan budidaya jamur. Selain itu, air limbah bisa dimanfaatkan untuk menjaga kelembaban suhu di dalam kumbung jamur, dengan menggunakan alat nozle spray.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network