SURABAYA, iNews.id - Tokocrypto mencatat, jumlah investor aset kripto di Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2021 lebih dari 144.000. Hingga, Mei 2022 jumlahnya meningkat menjadi 211.000 pengguna yang berinvestasi di Tokocrypto.
Sementara, jumlah pengguna Tokocrpyto khususnya di Surabaya juga meningkat pesat dari 20.000 pengguna di tahun 2021, menjadi lebih dari 42.000 pengguna sampai Mei 2022.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, jumlah investor kripto secara nasional mencapai 12,4 juta per Februari. Jumlah itu melampaui investor pasar modal yang mencapai 8,1 juta.
"Edukasi dan literasi sudah menjadi fokus utama dari Tokocrypto sejak lama. Melalui TokoInvasion, kami berharap dapat memberikan pemahaman lebih terkait manfaat dari teknologi blockchain, serta cara berinvestasi aset kripto," kata VP Marketing Tokocrypto, Adytia Raflein usai acara TokoInvasion di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, Sabtu (25/6/2022).
TokoInvasion merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara rutin oleh Tokocrypto sejak tahun 2021. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan aset kripto dan teknologi blockchain kepada seluruh lapisan masyarakat.
TokoInvasion telah digelar secara offline maupun online di beberapa kota di Indonesia. Antara lain, Yogyakarta, Bandung, Lampung, Palangkaraya, Semarang, Palembang, Malang dan Lombok. Di Surabaya, TokoInvasion digelar mulai tanggal 23 hingga 26 Juni 2022.
Adytia menambahkan, dipilihnya kota Surabaya sebagai destinasi selanjutnya dari TokoInvasion bukan tanpa alasan. Dari data internal Tokocrypto, jumlah investor aset kripto di Jatim dan Surabaya mengalami pertumbuhan yang signifikan.
"Kami juga akan terus berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis lainnya demi menciptakan adopsi kripto yang secara lebih luas dan terus membuka peluang menciptakan dampak positif bagi masyarakat,” tandas Adytia.
Sementara itu, selebritas internet yang juga pengusaha muda sukses, Arief Muhammad membagikan kiat berburu keuntungan pada para pengunjung yang hadir di TokoInvasion di Surabaya. Menurutnya, setiap orang berbeda-beda dalam menentukan strateginya.
"Modal jangan dihabiskan.Kalau sedang turun, masih ada dana untuk belanja (kripto)," katanya
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait