Saat mendatangi kantor Disdikbud, puluhan enak-emak itu ditemui oleh Sekretaris Disdikbud, Agus Alitanta. Namun dia tidak bisa memutuskan soal keluhan mereka. "Kita tidak bisa memutuskan. Tapi kita akan menggali data lagi soal hasil PPDB," katanya.
Plt Kepala Disdikbud Kota Probolinggo, Wawan Soegyantono mengatakan, jika kuota penerimaan siswa baru untuk sekolah SMP sebanyak 2000 lebih. Sementara jumlah lulusan sebanyak 4000 lebih. "Ini yang membuat kita kebingungan," katanya didampingi Kabid Pendidikan Dasar (Pendas), Romla.
Namun disisi lain, ada indikasi kecurangan yang ditemukan oleh pihak operator panitia PPDB. "Banyak orangtua siswa saat mendaftar melalui online dengan cara mendekati lokasi sekolah. Begitu dicocokkan secara manual ternyata beda dengan Kartu Keluarga (KK)," kata Kabid Pendas, Romla.
Menurut dia, PPDB tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun kemarin langsung menggunakan Nomer Induk Kependudukan (NIK) KK, sehingga langsung muncul identitasnya. Namun tahun ini, tidak lagi menggunakan NIK karena berbenturan dengan aturan Kementerian.
"Sehingga untuk mencocokkan data harus manual lagi," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait