Selain itu, mereka pun menolak mentah-mentah adanya outsourcing, karena mereka mengangap jika perusahaan sekelas Pegadaian tidak pantas melakukan kebijakan tersebut, karena Pegadaian merupakan perusahaan dengan status plat merah yang cukup besar.
“Kami ini ada di garda terdepan di penerimaan/pengeluaran uang dan barang. Adanya outsourcing jelas melemahkan mental kami sebagai karyawan,” ujar dia.
Kabag Kumas dan Protokol PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Mahasri mengaku tidak mengetahui secara detail persoalan karyawan kasir Pegadaian yang melakukan aksi. Menurutnya, karyawan yang melakukan aksi terlihat tidak ada gejola dan berjalan dengan baik.
“Sudah kondunsif, karyawan yang datang dikumpulkan dan diberi makan sudah selesai,” katanya pada iNewsSurabaya.id melalui telpon.
Disinggung keberadaan outsourcing yang akan dijadikan kasir, Mahasri mengaku tidak mengerti. Menurut dia, urusan tersebut ditangani SDM (Sumber Daya Manusia), sedangkan Humas tidak tahun persoalan tersebut. “Saya sudah menugaskan Staf Humas untuk ikut, Viki. Hasilnya tetap SDM yang bertanggung jawab,” papar Mahasri.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait