Mengenang Insiden Flare yang Menewaskan Suporter Indonesia, Ini Pernyataan PSSI hingga Shin Tae-yon

Redaksi
Himbauan untuk tidak membawa flare disampaikan PSSI melalu Media Sosial (Medsos) Instagram PSSI

SURABAYA, iNews.id – Aksi meledakkan patasan atau Flare menjadi budayaa sejak lama di Indonesia. Bagi supporter, aksi tersebut sangat memuaskan batin tetapi bagi PSSI aksi tersebut bisa berbuntut sanksi yang diberika FIFA kepada federasi.

Himbauan untuk tidak membawa flare disampaikan PSSI melalu Media Sosial (Medsos) Instagram PSSI yang dikutip iNewsSurabaya.id (8/7/2022) berbunyi "Peringatan Tegas yang dibuat untuk seluruh Supporter Indonesia agar tidak Bawa Flare," bunyi himbauan resmi dari PSSI.

Permintaan PSSI ini patut untuk direnungkan, jika melihat sejarah masa lalu, laga persahabatan antara Timnas Indonesia vs Fiji 5 tahun lalu telah menelan satu korban jiwa penonton Indonesia. Di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu, 2 September 2017.

Korban sendiri diketahui bernama bernama Catur Yuliantoro. Pria kelahiran 13 Juli 1985 diduga tewas setelah terkena kembang api (flare) yang dibawa oleh penonton lain. Pria kelahiran 13 Juli 1985 sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Namun sayang nyawanya tak tertolong karena Catur meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

PSSI turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang suporter Catur Yuliantoro, saat menyaksikan laga antara tim nasional (Timnas) Indonesia melawan Fiji. Federasi sepakbola di Indonesia itu juga mengutuk terjadinya insiden tersebut.

"INGAT YANG NYETADION BUKAN HANYA YANG KUAT SEPERTI KAMU". Orang tua lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, atau mungkin tetangga kamu, dan lain-lain dengan keterbatasannya, mereka merasa risih dengan aksi flare keren kamu, bunyi pernyataan yang dilansir dari Instagram resmi PSSI.

Bahayanya membawa flare karena kekuatan panas dari 700 - 1700° Celcius, menghasilkan asap racun yang berbahaya dan merusak bagi tubuh yang menyebabkan sesak napas, asma, dan membuat mata perih. ‘Ayolah, kita sebagai supporter Indonesia taati peraturan yang telah dibuat agar tidak ada lagi insiden-insiden yang telah terjadi’.

Larang membawa flaire juga disampaikan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong yang menginginkan supaya supporter Indonesia lebih dewasa dan merubah budaya seperti itu. "Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada supporter yang telah memberikan dukungan penuh kepada Timnas, tetapi petasan/flare diakhir pertandingan itu akan mengurangi fokus pemain kami. Jadi saya mohon untuk tidak dilakukan lagi. Apalagi dari FIFA akan memberikan sanksi besar kepada kita, jadi sekali lagi saya mohon untuk mengubah budaya dari para supporter sedikit demi sedikit agar para pemain lebih bersemangat dalam bermain," ujar Shin Tae-yong.

Penulis : Hanif SMK Ketintang, Magang

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network