Berdayakan Warga Desa
Nasta Rofika mulai merintis usaha batik sejak tahun 2019. Selanjutnya pada tahun 2020 Ulur Wiji resmi mewarnai pasar batik Indonesia.
Saat ini, Ulur Wiji menjadi tumpuan hidup sebagian warga sekitar Desa Pandan Krajan, Kemlagi, Mojokerto. Sedikitnya sudah ada 12 orang yang setiap hari bekerja disana. Jumlah pembatik ada 8 orang dan akan ditambah 2 orang.
Sedangkan untuk penjahit, Rofika memberdayakan warga tetangga desa. "Penjahit ada di Surabaya dan desa sebelah. Untuk pekerja memang kami prioritaskan dari desa kami dulu dan orang yang membutuhkan pekerjaan," terangnya.
Pemberdayaan itu, kata Rofika, sesuai dengan apa yang ia cita-citakan dan melekat dalam falsafah Ulur Wiji, yang dalam bahasa Jawa artinya menebar benih kebaikan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait