SURABAYA, iNews.id - Batik selama ini menjadi busana yang kerap dikenakan untuk acara-acara resmi, seperti acara kenegaraan atau kondangan.
Namun baru-baru ini, batik justru menjadi busana keseharian bahkan yang mengenakan adalah kaum milenial.
Salah satu produk batik yang digemari milenial ini adalah batik tulis Ulur Wiji yang diproduksi di pelosok Mojokerto. Tepatnya di Dusun Pandan Toyo, Desa Pandan Krajan, Kecamatan Kemlagi.
Sebagaimana pada umumnya, batik Ulur Wiji sendiri hadir dengan berbagai ragam motif. Hanya saja, motif-motif yang terukir di kain tidak terlalu rekat. Adanya jarak motif itulah yang membuat batik tidak terlihat formal.
Co Founder Ulur Wiji, Nasta Rofika, mengakui bahwa pihaknya sengaja membidik pasar anak muda. Sehingga motif batik disesuaikan agar tidak hanya dipakai pada acara formal, akan tetapi juga bisa dipakai sehari-hari.
"Jadi motif kami sebenarnya motif tradisional yang kita sederhanakan. Selain menghemat tenaga dan bahan, dengan membuat motif sederhana maka harga jual batik terjangkau," katanya saat ditemui di gerai Ulur Wiji BSI UMKM Center Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/7/2022).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait