SURABAYA, iNews.id - Letkol CPN Athenius Murib, seorang putra asli Papua pertama yang menjabat Dandim Jayawijaya tengah menjadi buah bibir.
Dandim 1702 Jayawijaya tersebut diduga terlibat atas kaburnya tersangka dugaan suap dan gratifikasi Ricky Ham Pagawak (RHP) ke Papua Nugini. Tersangka RHP merupakan Bupati Mamberamo Tengah yang kini diburu KPK.
Letkol CPN Athenius Murip sendiri adalah seorang perwira TNI yang berasal dari kecabangan Korps Penerbang. Dia merupakan putra asli Papua pertama yang menjabat Dandim Jayawijaya.
Hal ini menjadi lebih spesial karena dia kelahiran Kampung Megapura, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Komando kewilayahannya menaungi empat kabupaten di Papua, yakni Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara dan Yalimo. Masa jabatannya sebagai Dandim di kampung halaman pun belum lama, lebih kurang dua bulan.
Dia ketika itu menggantikan pejabat lama Letkol Inf Arif Budi Situmeang yang kini menjabat sebagai Dandodiklatpur Rindam XVII Cenderawasih pada awal Juli lalu.
Selama bertugas di militer, Letkol CPN Athenius Murib pernah ditugaskan dalam Operasi Rahan Aceh (2005), Rahan Papua (2008), Pamtas Kaltim (2013) dan Operasi Poso (2017).
Dia pun meraih beberapa tanda kehormatan negara di antaranya Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun, Satya Lencana GOM IX /Raksaka Dharma, Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun dan Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun.
Riwayat Jabatan:
Komandan Flite C Skadron 11/Serbu Puspenerbad (2017)
Kabaglanud Sdirbinopslat Puspenerbad (2022)
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya (2022-Sekarang).
Merespon soal dugaan keterlibatan Letkol CPN Athenius Murib, Komandan Korem 172/ Praja Wira Yakthi Brigjen JO Sembiring menegaskan bahwa menegaskan, bahwa TNI dalam penegakkan kasus korupsi siap membantu pihak mana pun yang berwenang dalam mengusut adanya dugaan kasus korupsi.
Termasuk KPK yang telah menetapkan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak sebagai tersangka.
"Kami TNI memiliki semangat yang sama untuk memberantas kasus korupsi sehingga adanya pemberitaan tersebut, tentunya menjadi perhatian kami, khususnya Korem 172/PWY," ujar Danrem, Selasa (2/8/2022).
Hanya saja, Danrem 172 - PWY tegas menyebut hingga saat ini pihaknya belum menemukan dugaan keterlibatan Dandim Jayawijaya.
"Sampai dengan saat ini belum ditemukan adanya keterlibatan prajurit TNI membantu kaburnya RHP. Jajaran Kodam XVII Cenderawasih turut mendukung Polda Papua untuk mencari keberadaan RHP," terangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
