Dari 49 proposal yang diajukan, 17 proposal dinyatakan lolos berdasarkan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi.
Indikator tersebut antara lain :
1. Lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak
2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus
3. Dosen berkegiatan di luar kampus
4. Praktisi mengajar di dalam kampus
5. Hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional
6. Program studi kampus bekerjasama dengan mitra kelas dunia
7. Kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif
8. Program studi berstandar internasional
Hal ini membawa Ubaya mendapat peringkat kelima dari sepuluh besar Jumlah Tim Penerima Matching Fund tahun 2022 berdasarkan Gelombang Satu sampai Tiga.
“Ini semua karena semangat para dosen, mahasiswa, dan pihak-pihak lainnya yang mengerjakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ubaya sangat memanfaatkan fasilitas dari pemerintah ini untuk bekerjasama dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dan mitra DUDI,” tambah Benny.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait