Terakhir, awas sebagai derajat bahaya tinggi. Pada derajat bahaya tinggi, perilaku seseorang sudah menunjukkan tanda-tanda penggunaan aksi kekerasan. Pada derajat ini, penanganan yang mendalam perlu dilakukan.
“Dalam kasus ideologi, orang yang memiliki derajat ini akan menuntut secara terang-terangan untuk menggantikan sistem demokrasi,” ujar alumnus Teknik Kimia ITS ini.
Hamli menjelaskan, untuk memerangi terorisme diperlukan kualitas karakter, literasi dasar, dan kompetensi. Kualitas karakter yaitu dengan mempelajari nilai religius dan nasionalisme.
Melalui pembelajaran agama yang baik, tetapi tidak meninggalkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme. Sehingga, bisa menjadi sosok moderat yang memiliki rasa nasionalis dengan mendorong nilai gotong royong, kemandirian, dan integritas.
Sedangkan melalui literasi dasar seperti dalam bidang agama yang dapat dilakukan dengan mengetahui kelompok besar aliran yang ada.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait