SURABAYA, iNews.id - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya mengamankan ratusan produk kosmetik berbagai jenis tanpa izin edar.
Kepala Balai Besar POM di Surabaya, Rustyawati, mengatakan ratusan produk tersebut merupakan hasil dari kegiatan Aksi Penertiban Pasar Kosmetik Ilegal dan atau mengandung bahan berbahaya yang dilakukan bersama lintas sektor, yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
"Kami temukan produk tanpa izin edar dan mengandung bahan berbahaya, seperti produk kosmetik yang mengandung hidrokinon dan mercury," katanya di kantor BPOM Surabaya, Jumat (05/8/2022).
Dari hasil penindakan sarana yang memproduksi dan mendistribusikan kosmetika tanpa izin edar, BPOM menyita barang bukti sebanyak 318 item (592.672 pieces) dengan nilai keekonomian Rp.6,7 miliar.
Hingga saat ini, pelaku usaha hingga distributor yang terlibat sudah menjalani proses pemeriksaan di kepolisian.
Rustyawati menegaskan, pengawasan dan penindakan terus dilakukan untuk menciptakan iklim usaha yang bertanggungjawab dan berkeadilan dalam rangka perlindungan konsumen. Karena Badan POM memiliki kewajiban mengawal ketentuan-ketentuan regulasi melalui proses penyidikan terhadap tindak pidana Obat dan Makanan.
"Kejahatan peredaran Obat dan Makanan ilegal merupakan kejahatan kemanusiaan. Produk ilegal tersebut berisiko membahayakan kesehatan, terutama untuk kelompok masyarakat dengan penyakit yang sedang membutuhkan pengobatan, bayi, anak kecil, ataupun orang tua," tegasnya.
Para pelaku diancam dengan UU No. 11 Tahun 2009 Tentang Cipta Kerja Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) sebagaimana merubah UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dengan sanksi pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
