Mendapatkan titah dari sang raja, Patih Sidopekso tak pernah menolaknya, dia dengan setia dan gagah berani melaksanakan titah raja. Saat patihnya pergi menjalankan tugas yang mustahil, Prabu Sulahkromo mendatangi Sri Tanjung untuk melampiaskan nafsu dan menguasai raga istri bawahannya yang sangat cantik jelita itu.
Namun upaya Prabu Sulahkromo membentur batu besar. Sri Tanjung yang cantik jelita, tetap setia kepada suaminya yang sedang pergi bertugas. Cinta Sri Tanjung kepada Patih Sidopekso tak sedikitpun luntur. Dia terus menjaga nyala cinta sejati itu, dan mendoakan suaminya dalam menjalankan tugas.
Sikap keras Sri Tanjung, membuat Prabu Sulahkromo marah besar. Nafsu ragawi yang sedang membakar jiwanya, menjadi kesumat kemarahan. Penolakan cinta yang dilakukan Sri Tanjung, membuat Prabu Sulahkromo kembali melancarkan strategi licik.
Tanpa dinyana, Patih Sidopekso, ternyata berhasil menjalankan misi mustahil yang merupakan akal-akalan dari Prabu Sulahkromo. Saat sang patih menghadapnya, dan melaporkan keberhasilan misi yang ditugaskan, Prabu Sulahkromo justru menebar fitnah kejam. Prabu Sulahkromo menyampaikan kepada Patih Sidopekso, bahwa Sri Tanjung telah datang ke istana saat ditinggal Patih Sidopekso menjalankan tugas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
