Nanik sendiri juga mempertanyakan terkait proyeksi BIAN di Kota Surabaya yang mencapai 175.384 sasaran. Padahal, data riil Dinkes Surabaya di lapangan, jumlahnya sekitar 145 ribu sasaran. Namun demikian, ia tetap memastikan bakal terus berupaya mencapai target proyeksi hingga tanggal 13 September 2022.
"Jadi kita berusaha cari data anak itu sampai dengan sweeping door to door. Ada beberapa orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi, tapi kita pelan-pelan tetap memberikan pengertian bahwa imunisasi ini aman untuk anak," tuturnya.
Tak hanya itu, Nanik menyatakan, bahwa untuk mencapai target proyeksi BIAN, Dinkes Surabaya telah menerapkan sejumlah strategi percepatan. Salah satunya melakukan penjaringan sasaran yang belum imunisasi melalui jejaring layanan kesehatan, ,seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Dokter Praktek Mandiri (DPM), Klinik dan Rumah Sakit.
Selain itu, Nanik juga mengungkapkan, bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan civitas akademika dalam menggerakkan dan mobilisasi sasaran ke layanan BIAN. "Kita juga melibatkan peran aktif mitra swasta dalam support imunisasi BIAN melalui dukungan promosi, fasilitas, dan pemberian stimulus berupa bingkisan bagi sasaran pada layanan BIAN di Surabaya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait