Inkubator Installer Indonesia Menuju 5.0 ini sendiri dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama, peserta mengikuti training di sekolah.
Kemudian peserta di seleksi untuk melanjutkan tahap berikutnya, yakni mengikuti camp di Bandar CCTV.
"Setelah itu, jika sudah siap kita masukkan ke lembaga sertifikasi supaya hasil akhirnya mereka memiliki sertifikasi yang bisa menjadi pegangan bagi para siswa," ujarnya.
Selama mengikuti pelatihan, siswa SMK bukan hanya diajarkan menjadi teknisi handal saja, akan tetapi attitude juga menjadi satu materi yang dilatih.
Irwanto melanjutkan, siswa yang sudah dilatih tidak akan ditinggal begitu saja. Bandar CCTV akan menyiapkan fasilitas jika mereka ingin berwirausaha.
"Dan yang penting Bandar CCTV ini ada plaform digital yang bisa menampung semua instaler yang sudah dibina," ungkapnya.
Bahkan tidak menunutut kemungkinan, sebagian siswa akan ada yang diambil menjadi karyawan. "Karena kedepan ini, misi dari Bandar CCTV ada konsep kemitraan. Akan banyak buka secara nasional di seluruh Indonsia. Sehingga pada saat itu kita butuh tenaga-tenaga installer," paparnya.
Perluasan pasar ini, kata Irwanto, menyusul terus naiknya permintaan CCTV. Sejak 2018-2019 mengalami kenaikan hampir 19 persen. Bahkan pada saat pandemi meningkat menjadi 20 persen. Tahun depan diprediksi kenaikan bisa mencapai 22-25 persen.
Selain melakukan edukasi, Bandar CCTV sudah menyiapkan strategi khusus untuk mewujudkan ekosistem bisnis yang kuat.
Tahun ini ada 8 gerai baru yang dibuka. Kemudian pada tahun depan kurang lebih 30 gerai yang mengusung konsep kemitraan tersebut.
Hal itu bertujuan agar Bandar CCTV terus berkembang dan mempunyai nilai lebih, sehingga memberikan dampak pada stakeholder baik installer, dealer dan suplayer.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait