KEDIRI, iNews.id – Pandemi Covid-19 dijadikan momentum bagi Rumah Sakit (RS) untuk meningkatkan bisnis kesehatan. Salah satu RS yang melakukan bisnis ditengah kesusahan masyarakat adalah RSIA Citra Keluarga Kediri.
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang berlokasi di area Kota Kediri dengan terang-terangan ‘memaksa’ keluarga pasien untuk menggunakan test antigen dari internal RS. Padahal, keluarga pasien sudah melakuak test antigen yang masih berlaku dari RS lain. Sayang, test antigen tersebut ditolak RSIA Citra Keluarga. Mereka meminta supaya keluarga pasien ini menggunakan test antigennya sebagai persyaratan masuk RSIA Citra Keluarga.
Dugaan konspirasi ini diketahui setelah warga Kelurahan Turto Udan berinisial L berumur 27 tahun melahirkan anaknya ke RSIA Citra Keluarga. RSIA pimpinan dr. Agung Saptono Sp.OG menyatakan kalau rumah sakitnya tidak menerima test antigen dari RS lain. “Mengapa mereka (RSIA Citra Keluarga) tidak mengakui hasil test antigen dari pihak lain, apakah alat medis pihak lain abal-abal sehingga tidak diakui?,” tanya pasien ini.
Kondisi ini membuat suami pasien berinisial B langsung marah. Ia merasa dipermainkan, karena RS tempat istrinya melahirkan tidak membolehkan ia mendampingi istrinya, jika tidak melakukan test antigen di internal RSIA. Yang lebih parah, harga test antigen membuat pasien semakin menderita, karena harga yang ditetapkan memakai batas atas seharga Rp99 ribu.
Kebijakan RSIA ini bertentangan dengan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, dan fungsi Rumah Sakit. Dalam UU ini jelas, bahwa penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. “Keberadaan RS untuk melakukan pelayanan bukan justru membuat masyarakat menderita,” ujarnya.
Pimpinan RSIA, dr. Agung Saptono masih belum memberi jawaban terkait dugaan bisnis Rumah Sakit melalui test antigen.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dr. Fauzan Adima tidak membenarkan apa yang dilakukan RSIA Citra Keluarga. Menurut Fauzan juga Direktur RS Gambiran ini, Rumah Sakit harus mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat. “Itu tidak benar, kalau itu dilakukan oleh pihak RSIA maka kami akan segera melakukan klarifikasi akan hal ini kepada pihak RSIA,” ucap.
dr. Fauzan menambahkan, standart alat test antigen sudah ditetapkan oleh pemerintah dan kesemuanya lolos uji, sehingga bisa difungsikan di negara ini. “Kalau mereka tidak mau mengakui hasil test antigen dari pihak lain, jelas itu menyalahi aturan,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait