Setelah dari Penjara Koblen, pengurus Gerindra Jatim melanjutkan napak tilas ke gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama atau Kantor PCNU Surabaya di Jalan Bubutan.
"Kantor ini sebagai tempat di mana para ulama pada tanggal 21-22 Oktober mengadakan pertemuan dan akhirnya bersepakat mengeluarkan resolusi. Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia penuh dengan kisah penderitaan dan pengorbanan dari para ulama dan santri," ungkap Gus Sadad.
"Bahkan, Haji Agus Salim, pahlawan nasional dari Sumatera Barat, mengatakan 'leiden en lijden', pemimpin itu menderita. Sebagai generasi penerus kita menghayati makna penderitaan dan pengorbanan para pahlawan," sambungnya.
Wakil Ketua DPRD Jatim ini menyatakan, Hari Santri merupakan pengakuan atas perjuangan para santri, yang berperan dalam kemerdekaan.
Ia juga mengatakan, di era kini para santri harus mengambil peran dalam mengisi Kemerdekaan.
"Spirit Fatwa Jihad Hadratussyaikh dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama di era kini harus direaktualisasi dalam bentuk jihad melawan kebodohan, kemiskinan, kelaparan, dan sebagainya," tandas pria yang masuk Bursa Cagub Jatim 2024 ini.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait