Dalam kesempatan itu Mas Andi juga mengajak sejumlah pengusaha yang tergabung di Kadin Surabaya maupun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Surabaya. Mereka bisa dibilang memulai usaha dari nol dan sukses. Hal itu dia lakukan juga untuk memberikan inspirasi bagi para santri dan santriwati untuk terus belajar dan mau berwirausaha.
"Santri bisa jadi pengusaha. Pemerintah memiliki program one pesantren one product atau OPOP, di Hipmi juga aktif menggandeng ponpes agar santri bisa berwirausaha. Sementara kita juga ada Kadin Institute yang mewadahi siapa saja masyarakat yang ingin bekerja atau berwirausaha kita didik kita arahkan," ulas Mas Andi.
Termasuk, pihaknya sangat membuka peluang kerja sama dengan PPTQ Sunan Ampel untuk mengembangkan sebuah usaha. Pihaknya bersedia untuk menghubungkan produk bahan baku dan pasar, dengan melibatkan semua jaringan yang ada di Hipmi, Kadin, serta pemerintah.
"Ayo kita garap apa yang bisa dikembangkan. Kami di Kadin dan Hipmi akan membantu. Bahkan kami akan teruskan ke Walikota Surabaya Bapak Eri Cahyadi untuk mengawal usaha ponpes ini," ujarnya.
Di tempat yang sama, Pengasuh PPTQ Sunan Giri Surabaya KH. Abdul Azis Hasanan Al-Hafidz mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan pembekalan ilmu dan motivasi yang disampaikan Mas Andi kepada para santri dan santriwati. Halnitu diharapkan akan memberikan semangat bagi mereka di kemudian hari.
"Pondok ini sudah 40 tahun berdiri, dan kami membangunnya sekuat tenaga tanpa menarik dana iuran dari santri. Kami usaha sendiri dan memohon kepada Allah agar diberikan kemampuan dan rezeki untuk.membangun pondok ini. Dan alhamdulillah sekarang seperti ini," paparnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait