Salah satu dosen pembimbing, Merry Sunaryo mengatakan warga desa diajarkannoleh mahasiswa bagaimana cara mengolah kotoran sapi itu menjadi gas.
Sehingga setelah acara ini, dirinya berharap masyarakatbdesa Madureso bisa lebih mandiri.
"Sehingga tidak tergantung dengan gas bumi atau LPG yang membuat masyarakat desa bisa lebih hemat dalam pengeluaran uang mereka," ungkapnya.
Ketua Kelompok Tani Dusun Gogor, Desa Madureso, Sugik, mengatakan langkah yang dilakukan mahasiswa Unusa ini cukup bagus. Dimana sebelumnya kotoran sapi hanya dibuang begitu saja serta dibakar.
"Tetapi sekarang bisa dimanfaatkan menjadi gas ini cukup bagus," kata dia.
Sementara itu, Suwarno, Selaku Pelaku Kepala Desa Madureso menjelaskan jika sosialisasi yang dilakukan mahasiswa ini cukup baik.
Dengan penjelasan yang mudah dipahami membuat warga desa semangat untuk membuat bio gas sendiri di rumah.
"Jadi warga bisa memproduksi bio gas sendiri dirumah dari kotoran sapi dari ternak mereka sendiri," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait