Sebab ia menyampaikan Hari Pahlawan adalah momentum yang sangat tepat untuk membangun semangat heroikme, nafas kepahlawanan, serta nafas nasionalisme. Terutama agar masyarakat sama-sama menginspirasi bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang maju seperti saat ini adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan terdahulu.
"Bangsa ini besar seperti sekarang karena perjuangan yang luar biasa, dari pahlawan dan pejuang bangsa," tegasnya.
Tak hanya itu, secara khusus ia menyampaikan apresiasinya pada seluruh warga Jatim yang terlibat dalam kegiatan ini. Khususnya dari pelajar LP. Ma'arif Kabupaten Mojokerto yang berkontribusi dalam menjahit kain merah putih tersebut.
"Kita berharap dengan dicatatkannya pembentangan kain merah putih ini sebagai pemecah rekor MURI, akan semakin menguatkan semangat nasionalisme kita. Juga semakin menguatkan semangat persatuan dan persaudaraan merawat NKRI,” imbuhnya.
Pun begitu dengan aksi minum jamu beras kencur yang dilakukan serentak dengan melibatkan 20.770 peserta se Jatim usai Upacara Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan Surabaya. Total yang joint secara virtual tercatat 570 akun. Semen tara yang hadir di lapangan tugu pahlawan dan jembatan Suramadu tercatat 4951 orang. Aksi ini dicatat MURI sebagai pemecah rekor minum beras kencur dengan peserta terbanyak di dunia.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa aksi ini adalah simbol bangkitnya UMKM Jatim. Sebab beras kencur adalah produk minuman tradisional yang banyak diproduksi oleh UMKM Jatim.
“Minum beras kencur massal ini semoga menjadi nafas kebangkitan UMKM Jatim di Hari Pahlawan yang diiringi dengan harapan bahwa UMKM Jatim akan semakin berkembang dan menjadi lokomotif bangkitnya ekonomi Jatim berbasis kuliner lokal,” pungkas Khofifah.
Sebab ia menuturkan UMKM Jatim memberikan kontribusi sebesar 57,81% terhadap PDRB Jatim. Sehingga UMKM harus terus didorong agar tumbuh dan semakin berkembang.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait