SURABAYA, iNews.id - Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkap kunci menghindari perpecahan. Salah satunya yakni dengan memperkuat narasi-narasi kebhinekaan, sehingga masyarakat bisa memaknainya lahir batin.
“Kita bangun narasi yang positif," tuturnya ketika menjadi pembicara dalam studium generale 2022-2023 seri empat di Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat (18/11/2022).
"Semua elemen harus saling understanding. Kalau sudah saling memahami, baru kemudian muncul trust dan respect. Kalau sudah trust dan respect, kita tidak mungkin terpecah belah,” tegasnya.
Didepan peserta studium generale yang membahas tema “Menakar Indonesia ke Depan: Dinamika Kebangsaan yang Bhinneka, Teknologi, dan Geopolitik Dunia” tersebut, Khofifah juga menuturkan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, mengingatkan kembali sejarah kebhinekaan kepada masyarakat bisa dilakukan.
Studium generale adalah kuliah tamu yang diadakan Ubaya dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional. Mereka akan memaparkan wawasan dan ide cemerlang dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Rektor Ubaya, Benny Lianto, mengatakan pemilihan tema pada seri empat kali ini berkaitan dengan Indonesia sebagai pemegang Presidency of the G20 tahun 2022.
Ia mengatakan, permasalahan global yang terjadi pada hampir seluruh negara di dunia membutuhkan peran pemimpin nasional yang mampu mengelola dinamika geopolitik internasional dan domestik.
“Untuk itu, masih dalam suasana Presidensi G20 Indonesia, Ubaya sebagai universitas kebangsaan ingin memperkuat sinergi antara dunia akademis dengan tokoh-tokoh nasional. Agar dari Ubaya, lahir pemimpin nasional yang berkarakter dan memiliki integritas. Ini juga merupakan bentuk kontribusi Ubaya terhadap kepentingan bangsa di masa yang akan datang,” jelasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait