Kualitas Dikembangkan, Dua Pesantren Jateng Miliki Izin Akademi ​​​​​​​

Arif Ardliyanto
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen bersama Pemilik Yayasan Miftahussadah Wirosari, Grobogan KH Moch. Cholis M, BSA., S.Pd.I disela acara di kantor Gubernuran Jawa Tengah.(Foto : iNewsSurabaya/HO/arif)

GROBOGAN, iNews.id – Target Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk membuat Akademi Komunitas Berbasis Pondok Pesantren (AKBP) terus berjalan. Kemenristekdikti melakukan penyaraingan Pondok Pesantren yang layak mendirikan AKBP.

Ada dua daerah di Jawa Tengah yang dinilai mampu mengembangkan akademi ini, yakni daerah Grobogan dan Cilacap. Untuk Grobogan, Pondok Pesantren yang mendapatkan kepercayaan adalah Miftahusaadah. Pondok Pesantren yang berada di area Wirosari menerima SK dari Dikti untuk segera mendirikan AKBP. SK ini telah diterima Miftahusaadah di Batam, kemudian di launching di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

“Untuk mencerdaskan anak bangsa, kita memberikan fasilitas pendidikan yang layak,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau akrab di panggil Gus Yasin.

Saat ini telah banyak ponpes yang memiliki jenjang pendidikan SMA/SMK. Pemerintah akan mendorong pesantren meningkatkan ke jenjang pendidikan tinggi. “Kita tingkatkan kualitasnya ke pendidikan tinggi melalui jembatan yang namanya akademi komunitas,” ujarnya di jatengprov.go.id.

Pemilik Yayasan Miftahussadah Wirosari, Grobogan KH Moch. Cholis M, BSA., S.Pd.I mengatakan, pihaknya akan melaksanakan amanah untuk mengembangkan AKBP di yayasannya. Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Pondok Pesantren merupakan niatan yang baik.

“Akademi berbasis Pondok Pesantren ini bisa meningkatkan kualitas SDM masyarakat,” katanya.

Cholis menuturkan, keberadaan AKBP ini tidak hanya akan mencerdaskan santri di Pondok Pesantren yang diasuhnya. Namun, akademi ini bakal mencerdaskan masyarakat yang berada di area Pondok Pesantren. Pasalnya, akademi ini tidak hanya diperuntukan kepada santri atau santriwati, namun masyarakat di area pondok juga berhak menikmatinya.

“Pondok inikan berada di pedesaan, jadi masyarakat pedesaan diarea pondok juga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Mereka bisa meningkatkan kualitas teknis yang ada,” tutur kiai kelahiran Ledokan, Kalanglundo ini.

Untuk pendidikan di akademi ini, lanjut dia, lebih pada pengembanagan ketrampilan. Sebab, akademi ini adalah D2 sama dengan Politeknik yang dikembangkan di Indonesia. “Skill (ketrampilan) mahasiswa bakal menjadi perhatian dalam akademi ini,” ucapnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network