SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Ketua ICMI Jawa Timur, Ulul Albab, mendesak Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemenristekdikti) untuk meninjau kembali kebijakan angka kredit dosen yang menulis di media massa.
Akademisi Universitas Dr. Soetomo Surabaya ini menyatakan bahwa kontribusi dosen melalui tulisan di media massa saat ini dinilai terlalu rendah, tidak sebanding dengan dampaknya bagi masyarakat.
"Dosen dan media massa, dua dunia yang seharusnya bersatu. Menulis di media massa adalah bentuk pengabdian nyata, jembatan antara dunia akademik dan masyarakat luas," tegasnya.
"Namun, angka kredit yang diberikan sangat kecil, padahal tulisan dosen bisa membuka wawasan, memberi pencerahan, bahkan mempengaruhi kebijakan publik," lanjutnya.
Ulul Albab menegaskan peran krusial dosen dalam menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Ia menilai, menulis di media massa menjadi jembatan efektif yang menghubungkan temuan ilmiah dengan realita kehidupan sehari-hari.
"Ilmu pengetahuan bukan hanya milik akademisi, tetapi milik bersama," jelasnya.
Ia mencontohkan, tulisan dosen tentang perubahan iklim bisa mendorong aksi sosial dan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Begitu pula tulisan tentang teknologi atau pendidikan yang bisa memberikan pencerahan bagi praktisi dan pengambil keputusan.
"Semua ini akan sia-sia jika kontribusi tersebut hanya dihargai sedikit," tambahnya.
Ulul Albab berharap Kemenristekdikti dapat memberikan penghargaan yang lebih besar kepada dosen yang aktif menulis di media massa.
"Dengan meningkatkan angka kredit, kita bisa mendorong lebih banyak dosen untuk berkontribusi," katanya.
"Ini bukan hanya tentang angka kredit, tetapi tentang transformasi sosial dan peningkatan relevansi pendidikan tinggi," sambungnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran Kemenristekdikti dalam mendorong keterlibatan dosen dalam penulisan di media massa.
"Jika kita ingin dunia akademik lebih berperan aktif dalam pembangunan bangsa, kita harus menghargai kontribusi mereka. Menulis di media massa bukan kegiatan tambahan, tetapi bagian dari tugas mulia dosen sebagai pengabdi ilmu dan masyarakat," tutup Ulul Albab.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait