ICMI Jawa Timur Soroti Korupsi Sistemik: BUMN Rugi, Hukum Lemah dan Peran DPR

Ali Masduki
ICMI mengajak masyarakat untuk tidak menoleransi korupsi dan mendukung upaya perbaikan sistem. Foto/ICW

SURABAYA - Kerugian bertubi-tubi yang dialami beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Pertamina dan PLN, meski tanpa kompetitor sepadan, menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas dan keadilan di Indonesia. 

Ulul Albab, Ketua ICMI Jawa Timur, mengungkapkan bahwa masalah ini jauh lebih kompleks daripada sekadar manajemen yang buruk.

"Masalahnya bukan hanya manajerial," tegasnya. 

"Ini masalah sistemik, terkait pengelolaan dan, yang paling penting, korupsi. Ada 'biawak' yang merusak dari dalam, bahkan merambah ke berbagai sektor, dari pejabat tinggi hingga aparat penegak hukum," sambungnya.

Ulul Albab menyoroti lemahnya penegakan hukum sebagai akar masalah. "Para pelaku korupsi tahu mereka bisa 'membeli' penegak hukum. Polisi, jaksa, hakim, bahkan KPK bisa 'dibayar' untuk diam. Ini sistemik dan sudah mendarah daging," tambahnya.

Keberadaan KPK sendiri menjadi perdebatan. "Mengapa banyak anggota KPK berasal dari kepolisian atau kejaksaan?" tanya Ulul Albab retoris. 

"Bukankah itu aneh? Seharusnya KPK menjadi jawaban atas ketidakmampuan lembaga penegak hukum yang ada, bukan bagian dari masalah," kata dia.

Lebih lanjut, Ulul Albab mengkritik DPR dan lambannya pengesahan UU yang lebih keras terkait perampasan aset koruptor dan hukuman mati bagi koruptor. 

"Banyak yang merasa DPR tidak serius. Bahkan ada anggapan banyak anggota DPR terlibat melindungi koruptor," ujarnya.

Ia juga mempertanyakan ringananya hukuman yang dijatuhkan kepada koruptor. "Ironis, seseorang yang merugikan negara triliunan rupiah hanya mendapat hukuman ringan. Ini karena ada 'kesepakatan' terselubung, penegak hukum saling menutupi," ungkapnya.

Ulul Albab menekankan pentingnya perubahan sistemik. "Kita tidak bisa diam. Rakyat harus menjadi penggerak perubahan. Kita harus berani bersuara, menuntut keadilan, dan mengubah sistem yang sudah bobrok ini," serunya. 

Ia mengajak masyarakat untuk tidak menoleransi korupsi dan mendukung upaya perbaikan sistem.

"Bangsa yang maju adalah bangsa yang tidak takut menghadapi kebenaran, bangsa yang berani membersihkan diri dari korupsi," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network