Senada, Ketua Tim Pacivic Pier Samuel Jemmy mengaku bahwa lomba kali ini cukup kompleks dengan waktu terbatas.
"Kami memberikan solusi yang terbaik dan menentukan parameter-parameter tanah yang tepat di sisi lain waktu yang disediakan cukup singkat. Jadi kami harus membagi waktu serta mengambil keputusan tepat," kata Samuel Jemmy.
Sebagai peraih juara kedua, Tim Pacivic Pier merasa sangat senang atas prestasi tersebut. Mereka berharap dapat meningkatkan kemampuan dan dapat mengaplikasikan skill geoteknik tersebut dalam dunia kerja.
Direktur Utama PT Teknindo Geosistem Unggul sekaligus Ketua Dewan Juri Wahyu P Kuswanda kembali mengatakan, bahwa lomba ini telah terselenggara selama delapan kali. PT Teknindo Geosistem Unggul selalu menjadi sponsor tunggal Kompetisi Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional tersebut.
Dengan adanya kompetisi melalui tantangan studi kasus ini, diharapkan dapat mengenalkan problem pembangunan pada tanah sulit di Indonesia kepada para mahasiswa geoteknik.
"Terutama ini menghadapi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan," kata Wahyu.
PT Teknindo Geosistem Unggul memiliki salah satu misi melibatkan diri dalam pengembangan ilmu geoteknik di Indonesia.
"Kegiatan ini adalah salah satu realisasi dari misi kami untuk mengembangkan ilmu geoteknik di Indonesia," tandasnya.
Ia berharap para pemenang kompetisi akan menjadi kader-kader muda geoteknik masa depan.
"Setelah lulus nanti kami berharap berprofesi sebagai ahli geoteknik menyusul senior-senior kami dan saya juga," ungkap Wahyu.
Diketahui, dalam Kompetisi Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional 2022 ini Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menyabet 2 gelar juara.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait