LUMAJANG, iNews.id - Kalaksa BPBD Jawa Timur, Budi Santosa, menyampaikan bahwa untuk memastikan kebutuhan bayi dan balita pengungsi tercukupi secara optimal, BPBD menurunkan Tim Srikandi BPBD.
Para srikandi tangguh tersebut bertugas dan bertanggungjawab terhadap penyiapan bahan makanan bergizi dan mendistribusikannya kepada anak-anak di pengungsian.
Rencananya, dapur balita ini, akan memberikan pelayanan di pos pengungsi secara bergilir dari satu tempat ke tempat yang lain.
"Kita akan gilir untuk setiap titik pos pengungsi per dua hari," katanya, Sabtu (11/12).
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka layanan dapur umum khusus anak dan balita pengungsi APG Gunung Semeru.
Dapur umum bergerak khusus anak dan balita tersebut didirikan di lokasi pengungsian SMPN 1 Candipuro, Lumajang.
Diketahui, Gunung Semeru meletus atau erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB dengan mengeluarkan awan panas di wilayah Lumajang dan sekitarnya.
Hujan deras pada hari itu juga menyebabkan lahar dingin dari kawah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meluncur deras menerjang desa di bawahnya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (10/12), pukul 21.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 45 jiwa, luka berat 19 orang , luka ringan 19 orang, korbang atau dalam pencarian 12 dan mereka yang mengungsi 6.573.
Warga yang mengungsi tersebar di 126 titik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait