SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan tahun 2024 dikhawatirkan bakal menjual agama. Himbauan untuk tidak menjadikan agama alat pemilihan dilakukan tokok-tokoh Indonesia.
Salah satu tokoh yang konsisten menyuarakan pemurnian agama adalah Ketua Nahdlatul Wathan Dr Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. Ia menilai, agama dan demokrasi diyakini mampu untuk terus bersanding dalam merawat persatuan. Menurutnya, keberagaman yang ada di Indonesia masih terus bisa membawa persatuan dalam satu keluhuran demokrasi.
“Islam memberikan ruang berbangsa dan bernegara. Ada ruang untuk berbudaya, bersosial, bernegara maupun berkehidupan lainnya,” kata TGB, panggilan akrabnya ketika menjadi salah satu narasumber dalam diskusi ilmiah ‘Menggali Mutiara Para Bijak Bestari untuk Memperkokoh Persatuan Bangsa’ di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Senin (5/12/2022).
Ia melanjutkan, dalam konteks budaya lokal banyak keragaman yang ditunjukan oleh berbagai daerah dalam mencintai bangsa ini. Agama sendiri memberikan berbagai panduan yang bisa menjadi rujukan dalam menjalani kehidupan.
“Kalau untuk akidah dan ibadah memang harus ikut dan patuh. Ada satu kompartemen lagi yakni bersosial, berbudaya, bernegara yang bisa mengedepankan nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait