Setelah akuisisi ini, kata dia, pasar kredit akan diperluas dengan memaksimalkan segmen komersial atau corporate dan ritel.
Selain itu, Bank Maspion juga akan meluncurkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ini merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia.
"Kalau membentuk bank digital masih belum, tapi lebih mengoptimalkan digital banking," katanya.
Diketahui, BMAS telah melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan sebanyak 4,17 miliar saham atau 48,45% dari modal disetor dan ditempatkan.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menentukan harga pelaksanaan sebesar Rp410 per saham. Perseroan mengincar dana sebesar Rp1,71 triliun.
Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue sebesar 65 persen untuk penyaluran kredit perseroan, serta sebesar 35 persen akan digunakan untuk memperluas bisnis dan kapabilitas perseroan.
Secara rinci, sekitar 25 persen akan digunakan untuk investasi teknologi informasi, terbagi untuk IT Infrastructure, IT Security, dan IT Application.
Kemudian, sekitar 5 persen untuk pengembangan sumber daya manusia, dan sekitar 5 persen untuk pengembangan jaringan kantor.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait