Ia memaparkan, jika perseroan tengah mencari investor guna mengembalikan operasional pada kondisi ideal.
Namun hingga kuartal ke empat ini, perseroan belum mendapatkan pendanaan yang memadai baik dari mitra strategis maupun perbankan.
"Kita optimistis di tahun ke depan akan mendapatkan mitra strategis maupun pihak perbankan," tandasnya.
Peter mengatakan, sepanjang 2022 memang merupakan tahun pemulihan bagi perseroan dari dampak pandemi selama dua tahun.
Kinerja perseroan hingga 30 September 2022 mencatat nilai pendapatan Rp30.241.613 atau naik dari tahun sebelumnya yang sejumlah Rp29.482.192.
Adapun laba kotor tercatat Rp10.712.281 naik dari tahun sebelumnya Rp7.094.941. Sedangkan laba usaha tercatat minus (-)Rp7.634.406 atau susut dari tahun sebelumnya yang sebesar minus (-)Rp11.030.576.
Rugi bersih minus (-)Rp33.551.283 atau turun dari angka rugi bersih minus (-)Rp35.129.622 pada 2021 lalu. Sehingga total jumlah aset senilai Rp1.768.009.542.
Angka tersebut berasal dari kontribusi sektor koor bisnis seperti Garden Palace Hotel, Forest Garden Batulayang, Indo Udang Mas Lestari serta bisnis lainnya (makanan minuman, catering).
Oleh karena itu, MAMI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan kinerja pada tahun mendatang.
Antara lain menambah angka investasi dan mengoptimalkan jaringan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait