Bidang penelitian dari perkumpulan Peduli Konservasi Bawean,Yusra menjelaskan, ekosistem lamun menyediakan tempat tinggal bagi berbagai macam biota laut meliputi ikan, krustasea, reptil hingga mamalia. Mamalia laut yang diketahui berhabitat di padang lamun adalah dugong. Sebagai pengetahuan kepada masyarakat kalau pantai Dusun Rabe, Desa Lebak, terdapat hamparan lamun atau "ebus ebus kata orang Bawean" yang merupakan habitat dugong dan tempat bermainnya.
Ikan duyung ditemukan mati di Pulau Bawean, saat ini warga melakukan penguburan dengan baik ditepi pantai. Foto iNewsSurabaya/ist
Dugong mati terdampar sudah dua kali ditemukan, yang pertama kali pada 17 mei 2021 di pantai Kepuhteluk Pulau Bawean. Karena itu, dia mengajak kepada semua pihak untuk terus melestarikan lamun yang merupakan makanan utama dugong serta menjaga dan melindungi keberadaannya.
Dia menjelaskan, mamalia laut jenis dugong ini merupakan salah satu biota langka dan dilindungi oleh negara melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan jenis Tumbuhan dan Satwa.
"Peraturan itu juga dipertegas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut," jelas Yusra.
Ikan duyung ditemukan mati di Pulau Bawean, saat ini warga melakukan penguburan dengan baik ditepi pantai. Foto iNewsSurabaya/ist
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait