Peneliti Senior SSC, Surokim Abdus Salam mengungkapkan, bahwa ceruk dari responden pada demografi ini juga masih cukup besar. Dari kalangan milenial misalnya, masih ada 11% yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu.
"Tentunya, ceruk ini bisa menjadi modal kuat bagi siapapun yang bisa memanfaatkannya,” terangnya.
Kemudian untuk partai Pilihan Perempuan Surabaya, masih ada 11,7% yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu. Tentunya, ceruk ini bisa menjadi modal kuat bagi siapapun yang bisa memanfaatkannya.
Terkait PDIP menjadi partai politik yang paling dipilih oleh kalangan Nahdliyin, Direktur Riset SSC, Edy Marzuki mengatakan jika ceruk di masyarakat Surabaya juga masih sangat terbuka lebar bagi seluruh partai.
“Karena masih ada 9,1% menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Dengan jumlah sebanyak ini, yang bisa merangkul mereka bisa menyalip di tikungan akhir,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait