JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Isu penundaa Pemilihan Umum (Pemilu) terus menggelinding deras. Partai-partai mulai merespon potensi penundaan pemilu yang akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang.
Pelaksana tugas ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan peluang penundaan Pemilu masih fifty-fifty. Hal Tersebut disampaikannya dalam wawancara khusus bersama MNC Portal Indonesia, Kamis 2 Februari 2023.
"Saya melihat bisa fifty-fifty (penundaan Pemilu 2024 terjadi)," kata Mardiono.
Menurut dia, jika pemulihan bangsa Indonesia pasca Covid-19 bisa dilakukan lebih cepat, ditambah tahapan Pemilu yang sudah diatur oleh penyelenggara Pemilu bisa berjalan dengan baik dan aman, dirinya memperkirakan Pemilu 2024 akan terlaksana sebagaimana semestinya.
Namun sebaliknya, jika dalam tahapan Pemilu ini nantinya proses pemulihan pasca Covid-19 belum terjadi, ditambah ancaman Indonesia atas resesi dunia kian nyata, maka hal ini harus benar-benar diwaspadai.
"Jangan sampai ancaman krisis resesi ini meningkat, kemudian kita masuk pada tahun politik ini, ini kemudian menganggu. Kita akan lebih cepat lagi masuk kepada jurang, kita akan terlibat krisis dunia ini, ini juga tidak boleh terjadi untuk perjalanan bangsa ini," ujarnya.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu pun mengira wacana penundaan Pemilu 2024 yang pernah berkembang itu ada kaitannya dengan ancaman resesi yang terjadi bersamaan pada saat tahun politik ini.
Lebih lagi, kata dia, saat ini sudah ada belasan negara yang sudah menjadi pasien dari International Monetary Fund (IMF) lantaran telah menghadapi kesulitan menghidupi negaranya. Belum lagi, masih ada puluhan negara yang mengantre untuk menjadi pasien dari IMF.
Mardiono pun tak bisa membayangkan jika ancaman resesi ini benar-benar terjadi. Pasalnya, krisis moneter yang terjadi pada tahun 98' kemarin, rakyat Indonesia benar-benar cukup menderita. Sulit mendapatkan pekerjaan, harga pangan mahal, hingga terjadinya kelangkaan di mana-mana.
"Kalau ini dunia sampe ada 30% mengalami krisis, itu berbahaya untuk Indonesia. Karena jika negara itu sudah mengalami krisis, apalagi 30%, dulu baru 5-6 negara yang menghadapi krisis, Indonesia sudah masuk pada perangkap krisis itu, krisis ekonomi, dan ini sungguh menakutkan. Kita semua tentu rakyat Indonesia berdoa, berjuang agar ini tidak terjadi," tuturnya.
Kendati demikian, ia tetap meminta ancaman-ancaman resesi dunia yang bersamaan dengan tahun politik di Indonesia harus benar-benar dipikirkan secara matang-matang dan penuh kehati-hatian. Menurutnya, keselamatan rakyat Indonesia dan eksistensi bangsa ini harus benar-benar menjadi prioritas dibanding semata-mata memenuhi untuk kebutuhan politik.
Dalam kaitan inilah, sosok pemimpin harus benar-benar memiliki kearifan dan kecermatan sekaligus keberanian dalam mengambil keputusan. Menurutnya, penting bagi seorang pemimpin untuk berani mengambil keputusan yang baik demi melindungi rakyatnya.
"Pemimpin setiap mengambil keputusan itu pasti ada risiko, iya. Kalo tidak mau mengambil risiko dalam mengambil keputusan untuk kepentingan melindungi rakyatnya ya tidak bisa menjadi pemimpin," katanya.
Sikap PPP Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024
Mardiono menyatakan bahwa partainya akan selalu mengutamakan kepentingan umat di atas segala-galanya. Oleh karenanya, dia tidak bisa menyikapi hal ini dalam konteks setuju atau tidak setuju.
PPP akan melihat terlebih dahulu bagaimana wacana ini akan lebih banyak memberikan mudarat atau justru manfaat bagi rakyat Indonesia. Jika kemudaratan itu lebih besar, PPP dengan tegas akan menolak wacana penundaan Pemilu 2024 ini.
"Tetapi kalau itu memang masuk pada wilayah yang memiliki potensi untuk manfaat lebih besar bagi umat dan rakyat Indonesia, maka PPP pasti akan pasang badan. Karena PPP sekali lagi, kita akan mengedepankan kepentingan umat itu menjadi yang terbesar. melindungi tumpah darah Indonesia, ini adalah segala-galanya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait