“Dengan adanya pembinaan teritorial yang baik dengan berinteraksi sosial dengan masyarakat, kemudian atas kesadaran sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun AS menyerahkan senjata api rakitan jenis bomen tersebut kepada anggota Satgas Pamtas Yonif 645/Gt, “ imbuh Dansatgas.
Keberhasilan komunikasi sosial secara dialogis, kata Dansatgas harus terus dilaksanakan oleh semua jajaran personil satgas pamtas yonif 645/Gty untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan senjata api rakitan ilegal. Bukan mustahil nantinya masyarakat juga akan memberikan kontribusi positif laporan apa bila ada barang-barang ilegal yan masuk ke wilayah Indonesia tanpa ijin.
“Upaya tersebut akan terus dilakukan oleh jajaran Satgas Pamtas Yonif 645/Gty di wilayah penugasan operasi sektor barat Kalimantan Barat, untuk bisa mengajak masyarakat perbatasan secara sadar dengan bersama-sama menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia di wilayah perbatasan,” tutup Dansatgas
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait