Maka dari itu, Busrul berharap dengan adanya kerja sama ini antar bank bisa saling melengkapi layanan demi tercapainya akselerasi bisnis.
”Harapan kami untuk jangka pendek, UUS bisa tumbuh. Nah, NTB Syariah ini sudah berbentuk unit syariah jadi pastinya kami bisa saling bersinergi, transfer knowledge, transfer skill, dan sharing produk yang dimiliki. Sehingga unit syariah bisa semakin dinikmati oleh market kami di Jatim, begitu juga sebaliknya,” papar Busrul.
Pihak bankjatim juga berharap kerja sama ini bisa terus dikembangkan ke sektor-sektor yang lain. Karena pada prinsipnya bankjatim tidak ingin tumbuh sendiri. Melainkan, ingin tumbuh bersama seluruh stakeholder.
”Semangat kita adalah semangat kolaborasi dan semangat bersinergi,” tegas Busrul.
Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis, baik yang diambil oleh Bank NTB Syariah ataupun bankjatim.
”Kami meyakini dengan langkah ini akan ada kemaslahatan yang didapatkan dari sinergi yang berlandaskan kepada keinginan kita untuk saling memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Menurut Kukuh, apabila dilihat dari sisi aset, bankjatim merupakan salah satu bank daerah yang telah memiliki aset di atas Rp 100 triliun.
”Nah, ketika kami mengusulkan kepada pemegang saham, Alhamdulillah pemegang saham kami juga mempunyai penilaian yang sama bahwa sinergi dengan bankjatim merupakan alternatif terbaik bagi Bank NTB Syariah. Pemegang saham kami juga berharap KUB ini dapat dilaksanakan sekitar Mei atau Juni,” tutupnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait