Terkait kesiapan menjadi PLKK, dr. Agnes mengaku bahwa RS Ubaya sudah sangat siap. Keunggulan RS Ubaya, kata dia, saat ini ada pada Instalasi Gawat Darurat (IGD). IGD ini akan menjadi pusat layanan penanganan kecelakaan kerja.
"IGD dikomandoi dokter spesialis emergency. Itu nantinya yang akan memberikan pelayanan dibantu oleh dokter umum yang bersertifikat ACLS, ATLS. Begitu juga perawat-perawatnya juga bersertifikat BCLS. Tim Medis di IDG ini akan memberikan pelayanan pada pasien-pasien yang mengalami kecelakaan kerja," ungkapnya.
dr. Agnes melanjutkan, untuk tahap awal ini RS Ubaya masih fokus pada pelayanan di gawat darurat, kamar operasi dan intensif. Namun masih ada pelayanan unggulan yang tetap, yakni kesehatan ibu dan anak. Salah satunya adalah pelayanan stunting dan tumbuh kembang anak.
Sebagai informasi, RS Ubaya terdiri dari 9 lantai yang dibangun di atas tanah seluas ± 13.049,65 m² dengan luas bangunan ±28.668 m².
Sejak ground breaking 3 Mei 2021 silam hingga saat ini, soft launching membutuhkan waktu tidak sampai 2 tahun rampung termasuk interior. Untuk mengelola RS Ubaya, PT. Keluwih Medika Surabaya didampingi dalam manajemen oleh PT. Medikaloka Hermina, Tbk.
Tersedia fasilitas 319 bed yang akan dibuka 200 bed terlebih dahulu di tahap awal ini. Ruang rawat inap terdiri dari Suite Room, Eksekutif, Deluxe, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
Pada ruang triage IGD terdapat 18 bed, satu kamar operasi, dan satu ruangan kegawatdaruratan ibu dan bayi (PONEK IGD). Pada ruang bersalin tersedia sembilan kamar pasien bersalin dan delapan inkubator. RS Ubaya juga memiliki 48 poli klinik spesialis dan sub spesialis.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait