Sedangkan hal yang meringankan yakni, Haris dinilai sudah meneruskan permintaan Kapolres Malang kala itu yakni AKBP Ferli Hidayat, untuk memajukan jadwal pertandingan.
“Hal yang meringankan, terdakwa sudah meneruskan permintaan saksi Ferli Hidayat, kepada PT LIB untuk memajukan jadwal pertandingan sepak bila demi alasan keamanan, namun alasan itu tidak dipenuhi karena berbenturan dengan kepentingan bisnis semata karena LIB terikat kontrak dengan Indosiar,” katanya.
“Hal itu sangat disayangkan sebab hal itu LIB telah menempatkan pemain, officer sebagai objek dan mengabaikan keselamatan mereka,” ucapnya.
Kemudian, hal yang meringankan lainnya peristiwa itu terjadi karena dipicu turunnya suporter dari tribune. Terdakwa telah ikut berpartisipasi membantu meringankan penderitaan korban dan kekeluargaan.
Lalu hakim menyebut, terdakwa juga belum pernah dipidana, dia juga lama mengabdi di dunia sepak bola. Mendengar putusan itu, terdakwa, pengacara dan jaksa mengaku akan pikir-pikir. “Pikir-pikir Yang Mulia,” kata mereka.
Diketahui putusan hakim ini jauh lebih ringan dari tuntutan JPU kepada para terdakwa yang sebarat 3 tahun penjara.
JPU menilai Haris terbukti melanggar tiga pasal sekaligus yaitu Pasal 359 KUHP, Pasal 360 ayat (1) KUHP dan Pasal 360 ayat (2) KUHP. Hal yang sama juga dijatuhkan pada terdakwa Security Officer Suko Sutrisno.
Sementara itu, 3 terdakwa dari kepolisian dituntut 3 tahun penjara. Mereka yakni eks Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan eks Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Sementara satu tersangka lainnya, yakni eks Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita hingga saat ini masih bebas dan belum diadili. Pasalnya, penyidik dari Polda Jatim belum bisa melengkapi berkas perkaranya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait